0 komentar

PENGARUH OVERSLEEPING TERHADAP KESEHATAN

Oversleeping (kebanyakan tidur) dan pengaruhnya untuk kesehatan NAHHhh kali ini artikel saya tentang pengaruh oversleeping... hmmmm.. sebenarnya saya tertarik saja ingin mengetahui pengaruh oversleeping..karna pengalaman pribadi selama liburan ni,,hehheheh.. yukkkkzzz,,,qt baca sama" artikelnya...

------------------------------------------------------------------------------------------------ Diabetes. Riset di AS melibatkan ribuan partisipan menunjukkan adanya hubungan antara tidur dan risiko diabetes. Orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam berisiko 50 persen lebih besar mengidap diabetes ketimbang mereka yang tidur tujuh jam setiap[/align] malam. Peningkatan risiko ini juga tampak pada mereka yang tidur kurang dari lima jam. Peneliti mengindikasikan oversleeping dapat menjadi kondisi yang meningkatkan risiko diabetes.

Obesitas. Tidur terlalu lama juga dapat membuat berat badan Anda berlebihan. Sebuah riset menunjukan mereka yang tidur selama sembilan hingga 10 jam setiap malam 21 persen berisiko lebih besar mengalami obesitas dalam kurun waktu enam tahun ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam.

Sakit kepala
. Untuk mereka yang rentan sekit kepala, tidur lebih lama dari biasanya pada saat weekend atau liburan dapat menimbulkan rasa sakit pada kepala. Para ahli percaya bahwa oversleeping berpengaruh pada neurotransmitter tertentu dalam otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur lama di siang hari dan mengacaukan pola tidur malamnya juga terbukti sering mengalami sakit kepala pada pagi hari.

Sakit punggung. Ada kalanya dokter menyarankan Anda untuk lebih rebahan di tempat tidur bila ada keluhan sakit punggung . Anda juga perlu membatasi program latihan ketika mengalami sakit punggung sehingga saran ini tentu membuat waktu tidur menjadi bertambah. Namun para dokter sekarang telah menyadari pentingnya mempertahankan level aktivitas bagi kesehatan. Mereka bahkan merekomendasi untuk menghindari tidur lebih lama dari biasanya jika memungkinkan.

Depresi
. Meskipun insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi ketimbang oversleeping, sekitar 15 persen penderita depresi mengalami tidur yang berlebihan. Inilah yang diduga membuat depresi semakin buruk karena kebiasan tidur yang teratur sangat penting dalam proses pemulihan.

Penyakit jantung
. Riset Nurses' Health yang melibatkan 72.000 wanita menunjukkan wanita yang tidur 9 hingga 11 jam setiap malam 38 persen berisiko lebih besar mengalami penyakit jantung koroner ketimbang mereka yang tidur delapan jam. Penelitian ini tidak mengungkap alasan akan hubungan antara oversleeping dengan sakit jantung.

Kematian
. Banyak riset mengungkapkan bahwa mereka yang tidur sembilan jam atau lebih di malam hari secara signifikan memiliki rata-rata kematian lebih tinggi ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam. Tidak ada alasan spesifik dari hubungan ini, namun peneliti menemukan bahwa depresi dan rendahnya status sosialekonomi berkaitan dengan tidur yang lebih lama. Mereka berspekulasi faktor-faktor ini berkaitan dengan peningkatan angka mortalitas pada orang yang tidur terlalu lama. Dan sebuah fakta mencengangkan bahwa orang tidur telentang dimungkinkan besar sekali terkena resiko sesak nafas dan berakhir kematian. Bagaimana mau telentang, telen baut, sekrup aja susah.

Sumber : Himpala.com
read more

my photo

- 3 N -

- 3 N -